Selasa, 05 November 2013

Koperasi sebagai badan usaha


PENGERTIAN BADAN USAHA

Badan usaha atau perusahaan adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan mengorganisasikan sumber-sumber daya untuk tuuan memproduksi atau menghasilkan barang-barang dan jasa untuk dijual.
KOPERASI SEBAGAI BADAN USAHA
Koperasi adalah badan usaha (UU No.25 tahun 1992). Sebagai badan usaha, koperasi tetap tunduk terhadap kaidah-kaidah perusahaan dan prinsip –prinsip ekonomi yang berlaku. Dengan mengacu pada konsepsi system yang bekerja pada suatu badan usaha, maka koperasi sebagai badan usaha juga bearti merupakan kombinasi dari manusia, asset-aset fisik dan non fisik, informasi, dan teknologi.
Ciri utama koperasi yang membedakannya dengan badan usaha lainnya (non koperasi) adalah posisi anggota. Dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan  bahwa, anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi.

Koperasi sebagai lembaga ekonomi yang dibentuk dari, oleh dan untuk anggota diharapkan dapat memberikan peluang pengembangan usaha para anggota pada khususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya didalam rangka meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial, sebagaimana dimaksud pasal 4 Undang-Undang nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian, bahwa fungsi dan peran koperasi adalah:
- Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.

- Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

- Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian dengan koperasi sebagai sokogurunya.

- Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.


Koperasi sebagai salah satu tiang penyangga perekonomian nasional selain Badan Usaha Milik Negara (BUMN/D). Maka koperasi sebagai badan usaha dan sekaligus lembaga ekonomi yang mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang memiliki nilai jati diri yang berbeda dengan organisasi ekonomi lainnya, maka koperasi diharapkan juga mmapu berperan aktif sebagai lembaga yang dapat melaksanakan fungsi-fungsi sosialnya.

Untuk itu koperasi sebagai lembaga ekonomi yang bergerak dibidang sektor riil dan informasi dituntut dapat berkiprah didalam aneka usaha bisnisnya secara profesional dalam bingkai yang rasional sehingga koperasi diharapkan tetap eksis, karena kehadirannya sangat memberi arti bagi anggota dan masyarakat umum disekitarnya karena tumbuh dan berakar pada masyarakat.

Tujuan utama koperasi berfokus pada peningkatan kesejahteraan anggota dan masyarakat, hal ini jelas terlihat pada pasal 3 Undang-Undang nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, menyebutkan bahwa koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Dalam fungsinya sebagai badan usaha,  koperasi tetap tunduk pada prinsip ekonomi perusahaan dan prinsip-prinsip dasar koperasi. Khusus yang menyangkut aspek perkoperasian, ada aspek dasar yang menjadi pertimbangan untuk mencapai tujuan koperasi sebagai badan usaha  yaitu
Status dan Motif anggota koperasi
Kegiatan usaha
Permodalan koperasi
SHU koperasi

     1. Status dan motif
Anggota koperasi adalah orang-orang atau badan hkum koperasi yang mempunyai kepentingaan ekonomi yang sama sebagai pemilik dan sekaligus pengguna jasa, berpartisipasi aktif untuk memngaembangkan usaha koperasi serta terdaftar dalam buku daftar anggota.
Status anggota koperasi sebagia badan usaha adalah sebagia pemilik (owner) dan sebagai pemakai (users).

     2.. Kegiatan Usaha 
Untuk mencapai tujuannnya maka-Koperasi menyelenggarakan kegiatan usaha yang berkaitan -dengan kegiatan usaha anggota, sebagai berikut :
unit usaha simpan pinjam;
perdagangan umum;
perdagangan, perakitan, instalasi hardware dan software dan jaringan komputer serta aksesorisnya;
kontraktor dan konsultan bangunan;
penerbitan dan percetakan;
agrobisnis dan agroindustri;
jasa pendidikan, konsultan dan pelatihan pendidikan;
jasa telekomunikasi umum;
jasa teknologi informasi;
biro jasa;
jasa pengiriman barang;
jasa transportasi;
jasa pemasaran umum;
jasa perbaikan kendaraan dan elektronik;
jasa pengembangan dan konsultan olahraga;
event organizer;
kerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Usaha Koperasi (BUK).
klinik kesehatan dan apotek;
desain grafis dan galeri seni.



Tujuan dan Nilai Perusahaan

Tujuan perusahaan sebagai hasil akhir yang dicari organisasi melalui ekstensi dan operasinya ada 4 alasan mengapa perusahaan harus mempunyai tujuan
1. tujuan membantu mendefinisikan organisasi dalam lingkunganya.
2. tujuan membantu mengkoordinasi keputusan dan pengambilan keputusan.
3. tujuan menyediakan norma untuk menilai pelaksanaan prestasi organisasi.
4. tujuan merupakan sasaran yang lebih nyata daripada pernyataan misi.
Tujuan perusahaan tidak terbatas pada pemenuhan kepentingan pemenuhan manajemen seperti memeksimumkan keuntungan ataupun efesiensi,tetapi juga harus mempertimbangkan kepentingan pemilik modal,pekerja,konsumen,pemasok,lingkungan,masyarakat dan pemerintah.
Menurut umum tujuan dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu:
1.memaksimumkan keuntungan
2.memaksimumkan nilai perusahaan
3.meminimumkan nilai biaya

     Memaksimalkan Keuntungan (Laba)

Keuntungan (laba) merupakan tujuan utama suatu pengusaha dalam menjalankan usahanya. Proses produksi dilaksanakan seefisien mungkin dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan. Menurut Sunaryo keuntungan (laba) adalah selisih antaratotal pendapatan dengan total biaya, yang merupakan insentif bagi produsen untuk melakukan produksi. Keuntungan inilah yang mengarahkan produsen untuk mengalokasikan sumber daya ke proses produksi tertentu.
Keuntungan total merupakan penerimaan total (TR) dikurangi dengan biaya total (TC), Keuntungan total akan mencapai maksimum apabila selisih positif antara TR  dengan TC mencapai angka terbesar. Secara sistematis laba dapat dirumuskan π=TR-TC, perusahaan dapat dikatakan memperoleh keuntungan apabila selisihnya bernilai positif (π>0) dimana TR harus lebih besar dari pada TC (TR-TC). [1]
B
          Tujuan Perusahaan dalam Memaksimalkan Keuntungan (Laba)

Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahan adalah “mereka akan melakukan kegiatan memproduksi sampai kepada tingkat dimana keuntungan mereka mencapai  jumlah yang maksimum”.Berdasarkan kepada pemisalan ini dapat ditunjukkan pada tingkat kapasitas memproduksi yang bagaimana perusahaan akan menjalankan kegiatan usahanya.
Dalam praktek, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan.Ada perusahaan yang menekan kepada volume penjualan dan ada pula yang memasukkan pertimbangan politik dalam menentukan tingkat produksi yang akan di capai.Ada pula perusahaan yang lebih menekankan kepada usaha untuk mengabdi kepentingan masyarakat dan kurang mementingkan tujuan untuk  mencari keuntungan yang maksimum. Memang beberapa tujuan yang di temui dalam praktek tersebut memberikan dalam menganalisis kegiatan perusahaan. Tetapi, di samping menyadari kenyataan tersebut, juga di ingat bahwa pada sebagian besar perusahaan, Intinya tujuan terpenting adalah memaksimumkan keuntungan.Telah terbukti bahwa yang telah diberikan kepada masyarakat telah memperoleh kesimpulan yang sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya yaitu untuk memaksimalkan laba.
Efisiensi di bidang keuangan memberikan pengaruh pada operasi perusahaan, sehingga akan meningkatkan efisiensi operasional dan efisiensi investasi yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan laba perusahaan. Dengan menghasilkan laba, perusahaan dapat mempertahankan pertumbuhan perusahaannya sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain kerena laba tersebut dapat ditanam kembali dan digunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan pertumbuhannya. Seperti halnya industri lain, tiap industry juga bertujuan untuk memperoleh laba guna mempertahankan kelangsungan hidupnya. Laba yang dihasilkan tidak terlepas dari beberapa factor antara lain jumlah hasil produksinya, modal, dan total upah tenaga kerja.

C          Pendekatan-pendekatan Dalam Memaksimalkan Keuntungan
Di dalam memaksimalkan keuntungan oleh produsen terdapat tiga pendekatan, yaitu:
1.       
                Pendekatan Totalitas (Totality Approach)
Pendekatan totalitas merupakan pendekatan dengan cara membandingkan pendapatan total(TR) dan biaya total (TC). Pendekatan total(TC) adalah sama dengan jumlah unit output yang terjual (Q) dikalikan dengan harga output per unit (P), maka TR = P.Q . Sedangkan biaya total (TC) adalah samadengan biaya tetap (FC) ditambah dengan biaya variable(VC), maka TC = FC + VC.
Dalam pendekatan totalitas biaya variable per unit output dianggap konstan sehingga biaya variable adalah jumlah output (Q) di kalikan dengan biaya variable per unit (v), maka VC=v.Q. Sehingga dapat disimpulkan bahwa π=P.Q-(FC+v.Q).
Implikasi dari pendekatan totalitas ini adalah perusahaan menempuh strategi penjualan maksimum (Maximum Selling).Sebab semakin besar penjualan semakin besar laba yang diperoleh. Hanya saja sebelum mengambil keputusan, perusahaan harus menghitung berapa unit output yang harus diproduksi untuk mencapai titik impas. Kemudian besarnya output tadi dibandingkan dengan potensi permintaan efektif.

Q
P
TR
TC
Keuntungan Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
17
18,5
19,5
20,75
22,25
24,25
27,5
32,5
40,5
52,5
-12
-8,5
-4’5
-0,75
2,75
5,75
7,5
7,5
4,5
-2,5
Gambar 1.1 [4]

Dari tabel tersebut produsen akan menjual produknya sebanyak 8 unit yaitu pada saat selisih antara TR dan TC adalah yang paling besar. Dengan tingkat harga yang terjadi di pasaran sebesar 5, maka produsen akan memperoleh keuntungan maksimum yaitu sebesar 7,5. 
    
     2.    Pendekatan Marginal (Marginal Approach)

Analisis marginal ini mirip dengan analisis mencari kepuasan maksimum. Analisis ini mendasarkan pada satu konsep yaitu keuntungan marginal yakni tambahan keuntungan total sebagai akibat tambahan satu unit output. Untuk mencari  jumlah output yang menghasilkan keuntungan maksimum dapat digunakan patokan sebagai berikut “Jika keuntungan marginal masih positif dengan menambah satu unit output maka output harus ditambah dan apabila keuntungan marginal negative dengan menambah satu unit output maka output harus dikurangi sampai keuntungan atau laba marginal= 0”.
Dalam pendekatan marginal perhitungan laba dilakukan dengan membadingkan biaya marginal (MC) dan pendapatan marginal (MR). Laba maksimum akan tercapai pada saat MR=MC. Suatu perusahaan akan menambah keuntungannya apabila menambah produksinya pada saat MR>MC  yaitu hasil penjualan marginal (MR) melebihi biaya marginal (MC). Dalam keadaan ini pertambahan produksi dan penjualan akan menambah keuntungannya. Dalam keadaan sebaliknya, yaitu apabila MR<MC, mengurangi produksi dan penjualan akan mmenambah untung. Maka keuntungan maksimum di capai dengan keadaan di mana MR=MC berlaku.[5] sehingga π=TR-TC.

Q
P=MR
MC
Keuntungan Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
-
1,5
1
1,25
1,5
2
3,25
5
8
12
-12
-8,5
-4,5
-0,75
2,75
5,75
7,5
7,5
4,5
2,5
Gambar 1.3
Pada tabel di atas dicari kondisi pada saat MR=MC dimana pada kondisi tersebut jumlah output yang dihasilkan adalah 8 unit dan tingkat keuntungan yang diperoleh adalah sebesar 7,5. 
3.         Pendekatan Rata-rata
Dalam pendekatan ini perhitungan laba per unit dilakukan dengan membandingkan antara biaya produksi rata-rata (AC) dengan harga jual output (P) . Laba total adalah laba per unit dikalikan dengan jumlah output yang terjual. Dapat dijelaskan secara matematis π=(P-AC).Q.
Dari persamaan ini perusahaan akan mencapai laba bila harga jual per unit output (P) lebih tinggi dari biaya rata-rata (AC). Perusahaan hanya mencapai angka impas bila P sama dengan AC.
Keputusan untuk memproduksi atau tidak didasarkan perbandingan besarnya P dengan AC. Bila P lebih kecil atau sama dengan AC, Perusahaan hanya mencapai angka impas bila P=AC. Keputusan untuk memproduksi didasarkan pada perbandingan antara P dengan AC. Bila P lebih kecil atau sama dengan AC maka perusahaan tidak mau memproduksi. Implikasi pendekatan rata-rata adalah perusahaan atau unit laba usaha harus menjual sebanyak-banyaknya(maximum Selling) Agar laba (π) makin besar.

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan mengenai pemaksimalan laba, maka dapat diambil kesimpulan seperti berikut:
1.      Menurut Sunaryo keuntungan (laba) adalah selisih antaratotal pendapatan dengan total biaya, yang merupakan insentif bagi produsen untuk melakukan produksi.Pada intinya tujuan dari memaksimalkan laba adalah mencari keuntungan bagi perusahaan tersebut yang sedang produksi.
2.      Adapun pendekatan – pendekatan yang ada di memaksimalkan laba sebagai berikut :
1.      Pendekatan Totalitas (Totality Approach)
Pendekatan totalitas merupakan pendekatan dengan cara membandingkan pendapatan total(TR) dan biaya total (TC) maka TC = FC + VC.
2.      Pendekatan Marginal (Marginal Approach)
yaitu hasil tambahan hasil penjualan yang diperoleh perusahaan dari menjual perunit lagi barang yang di produksi.
3.       Pendekatan Rata – rata
Dalam pendekatan ini perhitungan laba per unit dilakukan dengan membandingkan antara biaya produksi rata-rata (AC) dengan harga jual output (P) . Laba total adalah laba per unit dikalikan dengan jumlah output yang terjual. Maka π=(P-AC).Q.


Memaksimalkan Nilai Perusahaan

Dalam ekonomi manajerial, tujuan utama manajemen dianggap untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Tujuan ini diekspresikan dalam suatu persamaan sebagai berikut:

Value =   = 
Dimana:

TRt = Total Revenue (total pendapatan) pada periode t
TCt = Total Cost (total biaya) pada periode t

TR = P x Q.
Faktor-faktor berpengaruh terhadap pendapatan (P*Q) adalah Demand dan Supply:
·      Disain produk
·      Strategi periklanan
·      kebijakan harga jual produk
·      Kondisi ekonomi secara umum; dan
·      Tingkat persaingan yang terjadi.


Proses keputusan memerlukan 2 langkah:
·      Hub ekonomi harus diekspresikan dlm bentuk yang tepat agar dapat dianalisis.
·      Apl berbagai teknik eval berbagai alt untuk memperoleh solusi optimal


Meminimumkan biaya

Cara meminimalkan biaya
7 langkah:
1.       Mengubah fungsi tujuan dan fungsi batasan.
2.       Menyusun persamaan kedalam bentuk tabel yang disebut Tabel Simleks.
Tabel simpleks dalam bentuk simleks
Variabel dasar
Z
X1
X2
......
Xn
Xn+1
Xn+2
......
Xn+m
NK
Z
Xn+1
Xn+2
.
.
.
.
Xn+m
1
0
0
.
.
.
.
0
- c1
a11
a21
.
.
.
.
am1
- c2
a12
a22
.
.
.
.
am2
......
......
.......
.
.
.
.
......
cn
a1n
a2n
.
.
.
.
amn
0
1
0
.
.
.
.
0
0
0
1
.
.
.
.
0
......
......
......
.
.
.
.
......
0
0
0
.
.
.
.
1
0
b1
b2
.
.
.
.
bm
NK: Nilai kanan persamaan (nilai yang ada di belakang sama dengan)
Variabel dasar : variabel yang nilainya sama dengan sisi kanan dari persamaan

3.       Memilih kolom kunci, untuk memilih kolom kunci tersebut pilih kolom yang memiliki nilai pada garis fungsi yang nilainya negatif dengan angka terbesar.
4.       Memilih baris kunci, untuk memilih baris kunci kita gunakan rumus:





Untuk memilih baris kunc, pilih baris yang mempunyai indeks positif dengan angka terkecil.
5     .     Mengubah nilai pada baris kunci
  ü  Dengan cara membaginya dengan angka kunci,
    Angka kunci: perpotongan antara baris kunci dengan kolom kunci.
6                Mengubah nilai selain pada baris kunci

   Baris baru = baris lama – ([koefisien pada kolom kunci] x [nilai baru baris kunci])

7              Ulangi langkah ke-3 sampai langkah ke-6, jika baris fungsi pada fungsi tujuan masih ada yang bernilai negatif.






Tabel Transportasi  VAM (Vogel Approximation)
Ke
Dari
Gudang
A
Gudang
B
Gudang
C
Kapasitas
Pabrik
W
Pabrik
H
Pabrik
P
Kebutuhan

Fungsi tujuan:
Mengoptimalkan biaya transportasi dari satu sumber ketempat yang lain yang membutuhkan.

Contoh KAPASITAS dan KEBUTUHAN SAMA,
Suatu perusahaan PT.WM, mempunyai pabrk di Parigi, Ciamis dan Cilacap. Dengan kapasitas yang Pabrik 90 Ton, pabrik Ciamis memiliki kapasitas 60 Ton dan kapasitas yang dimiliki Pabrik di Ciacap 50 Ton, total seluruh kapasitas produksi dari semua pabrik adalah 200 Ton.
Selain itu PT. WM memiliki gudang penjualan di Bandung yang kebuuhannya 50 Ton, gudang di Cirebon 110 Ton sedangkan di Magelang 40 ton Total 200 Ton.
Biaya angkut dari pabrik ke gudang-gudang tersebut adalah;
-         
        Pabrik Parigi:
o   Biaya angkut ke Gudang Bandung Rp 20.000/Ton
o   Biaya angkut ke Gudang Cirebon Rp 5.000/Ton
o   Biaya angkut ke Gudang Magelang Rp 8.000/Ton
-          
    Pabrik Ciamis
o   Biaya angkut ke Gudang Bandung Rp 15.000/Ton
o   Biaya angkut ke Gudang Cirebon Rp 20.000/Ton
o   Biaya angkut ke Gudang Magelang Rp 10.000/Ton
-        
        Pabrik Cilacap
o   Biaya angkut ke Gudang Bandung Rp 25.000/Ton
o   Biaya angkut ke Gudang Cirebon Rp 10.000/Ton
o   Biaya angkut ke Gudang Magelang Rp 19.000/Ton




Pertanyaan:
Berapa besar biaya angkut optimal???????

Langkah-langkah;
1.       Susun kebutuhan kapasitas masing-masing sumber dan biaya pengangkutan ke matrik tabel transportasi.
2.       Cari perbedaan pada 2 biaya terkecil dalam nilai absolut, yaitu biaya terkecil ke-2 untuk setiap baris dan kolom.
3.       Pilih 1 nilai perbedaan yang terbesar diantara semua nilai perbedaan pada setiap kolom dan baris .
4.       Isi pada salah satu segi empat yang termasuk dalam kolom atau baris yang terpilih, yaitu pada segi empat pada biaya terendah diantara segi empat yang lain pada kolom atau baris baris tersebut.
5.       Hilangkan baris atau kolom yang suda diisi maksimum.
6.       Tentukan kembali biaya pada langkah kedua untuk kolom dan baris yang belum terisi, jika masih belum tersisi maksimum, ulangi dari mulai langkah ketiga hingga langkah kelima.
7.       Setelah terisi semua hilangkan biaya transportasinya.
8.       Jika perbedaan biaya ada 2 yang besarnya sama (yang satu pada kolom dan satu pada baris) maka lihat segi empat yang masuk kedalam kolom maupun baris yang mempunyai nilai terbesar.
9.       Jika segi empat ini memiliki biaya terendah diantara segi empat pada baris dan kolomnya, maka isikan alokasi maksimum pada segi empat ini.
10.   Jika biayanya tidak terendah, maka pilih segi empat yang akan diisi berdasarkan salah satu (baris terpilih atau kolam terpilih) sesuai dengan langkah keempat dankelima.

Jawaban:
Pabrik
Kapasitas Produksi (Ton)
Gudang
Kebutuhan (ton)
Parigi
Ciamis
Cilacap
90
60
50
Bandung
Cirebon
magelang
50
110
40
Jimlah total
200
200

hasilnya seperti ini:

Ke
Dari
Gudang
Bandung
Gudang
Cirebon
Gudang
Magelang
Kapasitas
Pabrik
Parigi
20
5
8
90
60
30
Pabrik
Ciamis
15
20
10
60
50
10
Pabrik
Cilacap
25
10
19
50
50
Kebutuhan
50
110
40
200


Tidak ada komentar:

Posting Komentar